Text
Bertarung Melawan Nasib Berdamai dengan Kehidupan "Kisah Inspiratif Para Pendiri PT Putra Tidar Perkasa"
Tiga pemuda dari tiga kota berbeda datang ke Batam, dengan membawa luka di hati dan rasa gentar dalam menghadapi masa depan. Yang mereka tahu, apa pun caranya, mereka harus bertahan hidup di pulau itu.
Dwifung, mantan calon perwira yang dipecat dari Akademi Militer karena dituduh bertanggung jawab atas kematian juniornya. Pergi dari kampung halamannya di Indramayu, tiba di Batam dengan sakit hati yang mendalam, lalu nasib membawanya menjadi petugas satpam.
Imron, juga mantan calon perwira yang dipecat dari Akademi Militer. Pergi dari Salatiga setelah mencuci kaki ibunya, tiba di Batam sebagai pendatang ilegal, lalu hidupnya tenggelam dalam dunia hitam.
Asep, pelatih taekwondo dan sarjana Teknik Mesin, pergi dari Bandung ke Batam dengan tubuh cacat akibat kecelakaan lalu lintas. Dia bekerja di perusahaan eletronik, tetapi nasib membawanya berkenalan dengan Dwifung dan Imron.
Lalu mereka mengikat persaudaraan, kemudian bersama-sama mengalirkan darah, keringat, dan air mata demi membangun perusahaan yang akan menjadi tumpuan hidup bersama.
Inilah kisah para petarung yang tak mau menyerah pada nasib buruk, dan berhasil mencapai cita-cita terbaik yang tak pernah mereka impikan. Walau perjalanannya penuh liku dan berkerikil tajam, yang sempat membuat tiga sahabat itu saling membenci bak musuh dalam selimut.
Tidak tersedia versi lain